Wednesday, April 26, 2017

Perancangan Terstruktur /Structured Analisys and Design



            Konsep perencanaan sistem terstruktur ini digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

 Perancangan terstruktur merupakan perancangan yang berfungsi untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul. Perancangan ini bertujuan untuk membuat model solusi terhadap problem yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur.

 Ada empat kegiatan perancangan yang harus dilakukan yaitu :
1.      Perancangan arsitektural
Yaitu perancangn struktur modul P/L dengam mengacu pada model analisis yang sesuai (DFD). Langkahnya adalah :
·         Mengidentifikasi jenis aliran
·         Menemukan batas-batas aliran
·         Pemetaan menjadi struktur hirarki modul.
·         Alokasikan fungsi-fungsi yang harus ada pada modul-modul yang tepat.
2.      Perancangan data
 Perancangan struktur data yang dibutuhkan dan merancang basisdata dengan sesuai dengan model analisis yang sesuai ERD.
3.      Perancangan antarmuka
 Perancangan antarmuka P/L dengan pengguna, antarmuka dengan sistem lain, dan antarmuka antar-modul.
4.      Perancangan prosedural
 Perancangan setiap fungsi dengan menggunakan  flow chart, algoritma dan lain-lain.

Ciri-ciri utama perancangan terstruktur adalah sebagai berikut :
·         Merancang berdasarkan modul
Proses membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang bisa beroperasi secara independen yang disebut modularisasi.
·         Bekerja dengan pendekatan top-down
      Dimulai dari level atas yang kemudian diuraikan sampai tingkat modul sehingga menjadi lebih rinci.
·         Dilakukan secara iterasi
      Dengan iterasi akan mendapatkan hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik.
·         Kegiatan dilakukan secara pararel
      Pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara pararel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem.

Kelebihan dan kekurangan metode perancangan terstruktur :
Kelebihan
·         Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
·         SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
·         Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
·         SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
·         SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
·         SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
·         SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan
·         SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
·         Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
·         Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
·         Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
·         Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
·         Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
·         SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
·         SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

Pertanyaan : Apa perbedaan antara perancangan terstruktur dan berorientasi objek dan metode                        mana yang terbaik dalam perencanaan terhadap sebuah sisten ?

Nama/Nim : Muhlisun Amal/D1041151052


Sumber :

·        https://eziekim.wordpress.com/2011/11/08/perbedaan-antara-perancangan-terstruktur-dan-                                berorientasi-objek/



No comments: